Kota Bukittinggi adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Bukittinggi sebelumnya disebut dengan Fort de Kock dan dahulunya pernah dijuluki sebagai Parijs van Sumatra selain kota Medan.Kota ini merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia.
Selain sebagai kota perjuangan, Bukittinggi juga terkenal sebagai kota wisata yang berhawa sejuk, dan bersaudara (sister city) dengan Seremban di Negeri Sembilan, Malaysia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Agam. Tempat wisata yang ramai dikunjungi adalah Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam mirip Big Ben yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi kota yang berada pada tepi sebuah lembah bernama Ngarai Sianok.
Selain itu bukittinggi juga biasa di sebut sebagai kota wisata dan contoh objek wisata di Bukittinggi adalah:
1. Jam Gadang
Jam Gadang adalah landmark kota
Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas
Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang
sudah puluhan tahun. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek
Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan
putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini
merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota).
2. Janjang Ampek Puluah
Jenjang ini dibangun pada tahun 1908 yang pada awalnya merupakan sebagai
penghubung antara Pasar Atas dengan Pasar Bawah. Sebagai salah satu
objek wisata di Kota Bukittinggi, jenjang ini telah memberikan inspirasi
kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf dengan judul lagu
"Andam 0I
3. Lubang JapangLubang ini sebenarnya lebih tepat disebut terowongan (bunker) Jepang. Dibangun tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan tentara Jepang dalam PD II dan perang Asia Timur Raya (Dai Tora Senso) atas perintah pemerintah militer Angkatan Darat Jepang (Tentara Kedua Puluh Lima) untuk Sumatera berkedudukan di Bukittinggi dengan Komandan Tentara Pertahanan Sumatera Jend. Watanabe. Terakhir komandemen militer se Sumatera dipimpin oleh Seiko Seikikan Kakka yaitu Jend. Kabayashi, Walikota terakhir Sito Ichori. Bukittinggi dengan nama Shi Yaku Sho meliputi Kurai Limo Jorong dan juga mencakup Ngarai Sianok, Gaduik, Kapau, Ampang Gadang, Batutaba dan Bukit Batabuah. Lubang Jepang memiliki panjang sekitar 1400 m dan lebar ± 2 m. Kita dapat masuk ke Lubang Jepang ini dan dengan menelusurinya kita akan merasakan sensasi yang sangat unik. Didalamnya terdapat ruang makan, ruang minum, ruang penyiksaan, dapur dan ruang persenjataan. Pintu masuk Lubang Jepang ini terdapat dibeberapa tempat seperti di tepi Ngarai Sianok, Taman Panorama, dan disamping Istana Bung Hatta atau Tri Arga
3. Ngarai Sianok
Ngarai Sianok atau Lembah Pendiang merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur. Didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Keindahan alam Ngarai Sianok mempesona, sering dijadikan bahan imajinasi para pelukis dan diabadikan oleh para wisatawan untuk diambil foto-fotonya. Ngarai Sianok terletak di pusat Kota Bukittinggi dengan panjang ± 15 km, kedalaman ± 100 m dan lebar sekitar 200 m. Pada zaman penjajahan Belanda Ngarai Sianok dikenal sebagai Kerbau Sanget karena didasar ngarai terdapat banyak kerbau lia
Next,masih banyak lagi nih......diantaranya,Benteng fort de cock,Museum Bung Hatta,Janjang Saribu,jambatan Limpapeh Taman Marga satwa kinantan dll
Dan Bukittinggi juga mempunyai khas daerah yang terkenal di indonesia maupun mancanegara yaitu karupuak sanjai,dendeng batokok,tauco,asampadeh,gulai tunjang,nasi kapau dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar